Friday, October 24, 2014

Tutorial Shared Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Shared Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth tiap client dengan rate yang bervariasi tergantung aktif tidaknya client lain dalam jaringan. Dengan menggunakan metode ini maka jika salah satu client tidak aktif (offline) maka alokasi bandwidth nya akan diberikan ke client lain.

Melanjutkan skenario sebelumnya tentang Simple Bandwidth Management Mikrotik, kita misalkan ada 2 client yaitu client 1 dan client 2 masing-masing akan mendapatkan alokasi bandwidth 256kbps/256kbps. Sehingga total bandwitdh mikrotik untuk 2 client tersebut adalah 512kbps/512kbps. Jika client 1 tidak menggunakan alokasi bandiwidthnya, maka jatah bandwidthnya akan diberikan kepada client yang lain, sehingga client 2 akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimum.

Konfigurasi yang pertama kali dilakukan adalah konfigurasi untuk membatasi penggunaan bandwidth untuk kedua client sekaligus. 


Konfigurasi ini juga berfungsi sebagai pembatasan bandiwidth parent. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
queue simple add name=limit-all target=10.10.10.0/24 max-limit=512000/512000

Selanjutnya dibuat konfigurasi untuk membatasi pemakaian bandwidth setiap client dengan menggunakan konfigurasi sebelumnya sebagai parent. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

queue simple add name=limit-1 target=10.10.10.1 max-limit=512000/512000 limit-at=256000/256000 parent=limit-all

queue simple add name=limit-2 target=10.10.10.2 max-limit=512000/512000 limit-at=256000/256000 parent=limit-all

Sekarang kita coba cek dengan memonitor alokasi bandwidth kedua client menggunakan tool torch mikrotik.

1. Ketika kedua client aktif menggunakan seluruh alokasi bandwidth (512kb)


2. Ketika salah satu client tidak aktif (offline), bandwidth akan diberikan ke client lain.


Demikianlah Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Shared Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue. Silakan anda coba dan sesuaikan sendiri dengan kondisi jaringan yang digunakan.

Tutorial Shared Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Shared Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth tiap client dengan rate yang bervariasi tergantung aktif tidaknya client lain dalam jaringan. Dengan menggunakan metode ini maka jika salah satu client tidak aktif (offline) maka alokasi bandwidth nya akan diberikan ke client lain.

Melanjutkan skenario sebelumnya tentang Simple Bandwidth Management Mikrotik, kita misalkan ada 2 client yaitu client 1 dan client 2 masing-masing akan mendapatkan alokasi bandwidth 256kbps/256kbps. Sehingga total bandwitdh mikrotik untuk 2 client tersebut adalah 512kbps/512kbps. Jika client 1 tidak menggunakan alokasi bandiwidthnya, maka jatah bandwidthnya akan diberikan kepada client yang lain, sehingga client 2 akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimum.

Konfigurasi yang pertama kali dilakukan adalah konfigurasi untuk membatasi penggunaan bandwidth untuk kedua client sekaligus. 


Konfigurasi ini juga berfungsi sebagai pembatasan bandiwidth parent. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
queue simple add name=limit-all target=10.10.10.0/24 max-limit=512000/512000

Selanjutnya dibuat konfigurasi untuk membatasi pemakaian bandwidth setiap client dengan menggunakan konfigurasi sebelumnya sebagai parent. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

queue simple add name=limit-1 target=10.10.10.1 max-limit=512000/512000 limit-at=256000/256000 parent=limit-all

queue simple add name=limit-2 target=10.10.10.2 max-limit=512000/512000 limit-at=256000/256000 parent=limit-all

Sekarang kita coba cek dengan memonitor alokasi bandwidth kedua client menggunakan tool torch mikrotik.

1. Ketika kedua client aktif menggunakan seluruh alokasi bandwidth (512kb)


2. Ketika salah satu client tidak aktif (offline), bandwidth akan diberikan ke client lain.


Demikianlah Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Shared Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue. Silakan anda coba dan sesuaikan sendiri dengan kondisi jaringan yang digunakan.

Tutorial Simple Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Simple Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth Mikrotik secara sederhana (simple) menggunakan menu Simple Queue Mikrotik. Dengan menggunakan static bandwidth control maka alokasi bandwidth mikrotik untuk masing-masing client akan tetap. Misalnya client 1 akan mendapatkan alokasi bandwidth yaitu sebesar 256kbps/256kbps, begitu juga dengan client 2.

Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
queue simple add name=limit-1 target-addresses=10.10.10.10 max-limit=256000/256000

queue simple add name=limit-2 target-addresses=10.10.10.20 max-limit=256000/256000
Atau bisa juga menggunakan Winbox, masuk ke menu Queues --> Simple Queues



Pengujian atau monitoring terhadap aktifitas bandwidth yang sudah dibatasi dapat dilihat dengan menggunakan menu torch, dan interface yang dimonitor adalah interface ether2, karena interface ini yang terhubung ke jaringan lokal. Perintah yang digunakan sebegai berikut :
tool torch ether2 src-address=10.10.10.0/24

Atau bisa menggunakan Winbox, masuk ke menu Tools --> Torch


Demikianlah Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Simple Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue. Silakan anda coba dan sesuaikan sendiri dengan kondisi jaringan yang digunakan.

Semoga bermanfaat :)

Tutorial Simple Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Simple Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth Mikrotik secara sederhana (simple) menggunakan menu Simple Queue Mikrotik. Dengan menggunakan static bandwidth control maka alokasi bandwidth mikrotik untuk masing-masing client akan tetap. Misalnya client 1 akan mendapatkan alokasi bandwidth yaitu sebesar 256kbps/256kbps, begitu juga dengan client 2.

Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
queue simple add name=limit-1 target-addresses=10.10.10.10 max-limit=256000/256000

queue simple add name=limit-2 target-addresses=10.10.10.20 max-limit=256000/256000
Atau bisa juga menggunakan Winbox, masuk ke menu Queues --> Simple Queues



Pengujian atau monitoring terhadap aktifitas bandwidth yang sudah dibatasi dapat dilihat dengan menggunakan menu torch, dan interface yang dimonitor adalah interface ether2, karena interface ini yang terhubung ke jaringan lokal. Perintah yang digunakan sebegai berikut :
tool torch ether2 src-address=10.10.10.0/24

Atau bisa menggunakan Winbox, masuk ke menu Tools --> Torch


Demikianlah Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Simple Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue. Silakan anda coba dan sesuaikan sendiri dengan kondisi jaringan yang digunakan.

Semoga bermanfaat :)

Monday, October 13, 2014

Cara Memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker dengan Port Knocking

Proteksi dan keamanan pada router Mikrotik sangatlah penting untuk menjaga kelangsungan jaringan komputer kita. Terutama untuk menjaga router Mikrotik dari serangan hacker dan orang yang tidak bertanggunga jawab. Salah satu cara untuk memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker yaitu dengan menggunakan Port Knocking.

Port Knocking adalah salah satu cara untuk memproteksi router mikrotik dari hacking ataupun brute force dengan melakukan blocking pada Telnet, Mac Telnet, SSH ataupun Winbox, dan hanya membuka akses tersebut hanya untuk administrator saja. Dengan cara ini network administrator dapat melakukan perubahan setting di router secara lebih aman.

Caranya adalah dengan memblok port Telnet, Mac Telnet, SSH ataupun Winbox dan ketika admin ingin melakukan konfigurasi di mikrotik maka harus mengirimkan paket ICMP / ping dan juga port 80 / mengakses IP router di browser agar port tersebut dibuka. Jadi kita akan Mencegah Serangan Hacker dengan Firewall Mikrotik.

Berikut adalah Langkah-langkah Cara Memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker dengan Port Knocking :

1. Login ke Mikrotik via Winbox. Masuk ke Menu IP --> Firewall --> pada tab Filter --> Add (+) rule.

2. Pada tab General :
- Chain : input
- Protocol : icmp



3. Pada tab Action :
- Action : add src to address list
- Address List : ICMP
- Timeout : 00:01:00 (1 menit)
- Apply --> OK



4. Rule diatas berfungsi agar setiap orang yang mengirimkan paket ICMP untuk request buka port hanya valid selama 1 menit, dan nantinya IP tersebut akan masuk ke dalam Address List di Firewall mikrotik.

5. Kita tambahkan juga rule agar router meminta Anda untuk mengirimkan request dengan menggunakan port 80 atau mengakses ip router di web.

6. Tambahkan rule kedua. Pada tab General :
- Chain : input
- Protocol : tcp
- Dst. Port : 80


7. Pada tab Advanced :
- Src. Address List : ICMP


8. Pada tab Action :
- Action : add src to address list
- Address List : ICMP + HTTP
- Timeout : 00:01:00


9. Sekarang kita tambahkan rule ketiga agar Mikrotik dapat mengenali IP admin yang mengirimkan request ICMP dan mengirimkan Web request yang berfungsi untuk membuka port SSH, Telnet dan Winbox.

10. Pada tab General :
- Chain : input
- Protocol : tcp
- Dst. Port : 80,22,8291



11. Pada tab Advanced :
- Src. Address List : ! ICMP + HTTP (Jangan lupa klik kotak sampai muncul tanda "!")



12. Pada tab Action
- Action : drop


13.  Setelah semua rule tersebut dibuat, susunan rule nya adalah seperti ini :


14. Sekarang kita coba uji rule Port Knocking ini. Close Winbox --> Buka Putty (SSH) --> Login ke Mikrotik via Putty. Coba juga login lagi via Winbox. Hasilnya kita tidak bisa login.


15. Agar kita bisa login, buka CMD --> ke IP address Mikrotik --> Buka web Browser --> akses IP Mikrotik melalui web browser.


16. Sekarang kita coba lagi login via Winbox maupun Putty (SSH). Hasilnya kita bisa login. Coba cek ke address list (IP --> Firewall --> tab Address List). IP kita akan terekam di address list selama 1 menit.


17. PERHATIAN INI PENTING!!! Karena IP address kita hanya terekam selama 1 menit saja di address list, maka agar kita bisa tetap login di Mikrotik, rule terakhir harus di disable dulu. Jika tidak, maka setelah 1 menit winbox akan disconnect.




18. Setelah kita selesai mengkonfigurasi Mikrotik, sebelum log off Winbox jangan lupa kita aktifkan (enable) lagi rule ketiga agar proteksi Port Knocking dapat berjalan kembali.

Demikian Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Cara Memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker dengan Port Knocking. Silakan dicoba dan diterapkan di Mikrotik masing-masing untuk mencegah Hacking Mikrotik.

Sumber :
http://mediabisnisonline.com/lindungi-router-mikrotik-anda-dari-hacker-dengan-port-knocking/

Cara Memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker dengan Port Knocking

Proteksi dan keamanan pada router Mikrotik sangatlah penting untuk menjaga kelangsungan jaringan komputer kita. Terutama untuk menjaga router Mikrotik dari serangan hacker dan orang yang tidak bertanggunga jawab. Salah satu cara untuk memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker yaitu dengan menggunakan Port Knocking.

Port Knocking adalah salah satu cara untuk memproteksi router mikrotik dari hacking ataupun brute force dengan melakukan blocking pada Telnet, Mac Telnet, SSH ataupun Winbox, dan hanya membuka akses tersebut hanya untuk administrator saja. Dengan cara ini network administrator dapat melakukan perubahan setting di router secara lebih aman.

Caranya adalah dengan memblok port Telnet, Mac Telnet, SSH ataupun Winbox dan ketika admin ingin melakukan konfigurasi di mikrotik maka harus mengirimkan paket ICMP / ping dan juga port 80 / mengakses IP router di browser agar port tersebut dibuka. Jadi kita akan Mencegah Serangan Hacker dengan Firewall Mikrotik.

Berikut adalah Langkah-langkah Cara Memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker dengan Port Knocking :

1. Login ke Mikrotik via Winbox. Masuk ke Menu IP --> Firewall --> pada tab Filter --> Add (+) rule.

2. Pada tab General :
- Chain : input
- Protocol : icmp



3. Pada tab Action :
- Action : add src to address list
- Address List : ICMP
- Timeout : 00:01:00 (1 menit)
- Apply --> OK



4. Rule diatas berfungsi agar setiap orang yang mengirimkan paket ICMP untuk request buka port hanya valid selama 1 menit, dan nantinya IP tersebut akan masuk ke dalam Address List di Firewall mikrotik.

5. Kita tambahkan juga rule agar router meminta Anda untuk mengirimkan request dengan menggunakan port 80 atau mengakses ip router di web.

6. Tambahkan rule kedua. Pada tab General :
- Chain : input
- Protocol : tcp
- Dst. Port : 80


7. Pada tab Advanced :
- Src. Address List : ICMP


8. Pada tab Action :
- Action : add src to address list
- Address List : ICMP + HTTP
- Timeout : 00:01:00


9. Sekarang kita tambahkan rule ketiga agar Mikrotik dapat mengenali IP admin yang mengirimkan request ICMP dan mengirimkan Web request yang berfungsi untuk membuka port SSH, Telnet dan Winbox.

10. Pada tab General :
- Chain : input
- Protocol : tcp
- Dst. Port : 80,22,8291



11. Pada tab Advanced :
- Src. Address List : ! ICMP + HTTP (Jangan lupa klik kotak sampai muncul tanda "!")



12. Pada tab Action
- Action : drop


13.  Setelah semua rule tersebut dibuat, susunan rule nya adalah seperti ini :


14. Sekarang kita coba uji rule Port Knocking ini. Close Winbox --> Buka Putty (SSH) --> Login ke Mikrotik via Putty. Coba juga login lagi via Winbox. Hasilnya kita tidak bisa login.


15. Agar kita bisa login, buka CMD --> ke IP address Mikrotik --> Buka web Browser --> akses IP Mikrotik melalui web browser.


16. Sekarang kita coba lagi login via Winbox maupun Putty (SSH). Hasilnya kita bisa login. Coba cek ke address list (IP --> Firewall --> tab Address List). IP kita akan terekam di address list selama 1 menit.


17. PERHATIAN INI PENTING!!! Karena IP address kita hanya terekam selama 1 menit saja di address list, maka agar kita bisa tetap login di Mikrotik, rule terakhir harus di disable dulu. Jika tidak, maka setelah 1 menit winbox akan disconnect.




18. Setelah kita selesai mengkonfigurasi Mikrotik, sebelum log off Winbox jangan lupa kita aktifkan (enable) lagi rule ketiga agar proteksi Port Knocking dapat berjalan kembali.

Demikian Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Cara Memproteksi Mikrotik dari Serangan Hacker dengan Port Knocking. Silakan dicoba dan diterapkan di Mikrotik masing-masing untuk mencegah Hacking Mikrotik.

Sumber :
http://mediabisnisonline.com/lindungi-router-mikrotik-anda-dari-hacker-dengan-port-knocking/

Friday, October 3, 2014

Cara Agar Artikel Cepat dan Tepat Terindex di Google Langsung Dalam 1 Detik

Setiap blogger atau toko online dalam setiap menulis artikel dan mem-publish artikelnya dan barang dagangannya pasti ingin sekali posting atau artikelnya agar cepat ter-index google dan bisa muncul di halaman mesin pencari, kadang jika kita selesai mem-publish artikel, jika kita tanpa melakukan apapun, maka artikel akan lama sekali untuk ter-index google bahkan sampai berhari-hari, padahal kita ingin sekali artikel kita muncul di google lebih cepat.

Barang atau artikel yang cepat ter-index juga sangat bagus untuk SEO karena akan terbaca oleh google dengan konten yang fresh dan baru, Oleh karena itu, dengan melakukan salah satu trik agar setiap kita mem-publish artikel dan akan cepat sekali ter-index google dalam satu detik caranya cukup mudah sekali. Silahkan perhatikan dengan baik.

Cara Pertama:
1. Pastikan anda sudah mempublish artikel yang baru 
3. Di tab baru isi URL artikel anda > Isi Captcha > Klik Kirim 
Lihat contoh gambar di bawah:
Cara Agar Artikel Cepat dan Tepat Terindex di Google Langsung Dalam 1 Detik

4. Silahkan cek artikel anda di mesin pencari.

Cara Kedua:
Saya rasa dengan cara pertama artikel pasti sudah ter-index google, namun apa salahnya jika anda ingin merasakan seorang Master SEO dan artikel kita ter-index google. Pastikan anda juga sudah menjadi bagian dari user situs anda sendiri.

2. Masuk ke webmaster > pilih situs blog anda 
3. Di dashboar > Perayapan > Ambil sebagai google / Fetch as Google
4. Masukan URL artikel di mulai dari tanggal > Klik Ambil > Kirim Indexs / Submit index
Lihat contoh gambar di bawah :
Cara Agar Artikel Cepat dan Tepat Terindex di Google Langsung Dalam 1 Detik

5. Silahkan cek artikel anda.

Semoga bermanfaat