Monday, September 30, 2013

Websharing, Transfer File Dari Device Android Ke PC Semakin Mudah


Seringkali kita merasa malas ataupun lupa untuk membawa kabel data USB ketika kita sedang bepergian, padahal ada saat dimana kita membutuhkan kabel data untuk transfer file dari device Android kita ke PC. Tenang, karena aplikasi bernama Websharing, yang dapat berfungsi sebagai sarana untuk transfer file secara nirkabel, yang kita butuhkan adalah jaringan WiFi, PC/Laptop yang terhubung di jaringan tersebut, dan tentu saja aplikasi Websharing yang telah kita install pada device Android kita.

Kita akan sedikit membahas apa itu Websharing, Websharing adalah aplikasi buatan Tod Lieback. Websharing yang saat penulis menulis artikel ini sudah berada pada versi 2.0.0.b9 Beta. Websharing terdiri dari 2 versi utama, yaitu versi bayar dan versi Lite alias gratis. Pada versi berbayar mempunyai fitur untuk Music Player, Video Player, dan lain-lain. Untuk versi Lite, hanya akan mendapat File Explorernya saja.

Untuk mendapatkan Websharing versi Beta (terbaru) harus melalui beberapa step, karena sesuai regulasi google untuk aplikasi yang memiliki versi beta, diperkenankan untuk menjadikan user sebagai Beta Tester. Untuk mendapatkan versi non-beta, bisa langsung diunduh disini.

Step By Step untuk mendapatkan versi paling update (Beta) :
  1. Join Komunitas Websharing Beta Testing-nya disini
  2. Masuk ke halaman aplikasi beta tester di google playsore. Lite & Paid Version
  3. Setelah selesai, silahkan download aplikasinya, maka yang terinstall adalah yang versi Beta.
  4. Jika tidak ingin dipusingkan dengan step-step diatas, dapat langsung download file .apk nya disini

Untuk memakai Websharing :
  1. Koneksikan PC/Laptop dan device Android kamu ke jaringan internet / WiFi yang sama
  2. Hidupkan aplikasi Websharing di device Android kamu
  3. Akan ada perintah untuk masuk ke alamat tertentu dan menuliskan passworddi browser PC/Laptop (contoh: http://192.168.1.136:2112/ Password: d4j68)
  4. Tulis Alamat yang muncul di aplikasi Websharing di browser PC/Laptop dan tuliskan Password-nya
  5. Aplikasi siap digunakan.


 Selamat Mencoba.

Websharing, Transfer File Dari Device Android Ke PC Semakin Mudah


Seringkali kita merasa malas ataupun lupa untuk membawa kabel data USB ketika kita sedang bepergian, padahal ada saat dimana kita membutuhkan kabel data untuk transfer file dari device Android kita ke PC. Tenang, karena aplikasi bernama Websharing, yang dapat berfungsi sebagai sarana untuk transfer file secara nirkabel, yang kita butuhkan adalah jaringan WiFi, PC/Laptop yang terhubung di jaringan tersebut, dan tentu saja aplikasi Websharing yang telah kita install pada device Android kita.

Kita akan sedikit membahas apa itu Websharing, Websharing adalah aplikasi buatan Tod Lieback. Websharing yang saat penulis menulis artikel ini sudah berada pada versi 2.0.0.b9 Beta. Websharing terdiri dari 2 versi utama, yaitu versi bayar dan versi Lite alias gratis. Pada versi berbayar mempunyai fitur untuk Music Player, Video Player, dan lain-lain. Untuk versi Lite, hanya akan mendapat File Explorernya saja.

Untuk mendapatkan Websharing versi Beta (terbaru) harus melalui beberapa step, karena sesuai regulasi google untuk aplikasi yang memiliki versi beta, diperkenankan untuk menjadikan user sebagai Beta Tester. Untuk mendapatkan versi non-beta, bisa langsung diunduh disini.

Step By Step untuk mendapatkan versi paling update (Beta) :
  1. Join Komunitas Websharing Beta Testing-nya disini
  2. Masuk ke halaman aplikasi beta tester di google playsore. Lite & Paid Version
  3. Setelah selesai, silahkan download aplikasinya, maka yang terinstall adalah yang versi Beta.
  4. Jika tidak ingin dipusingkan dengan step-step diatas, dapat langsung download file .apk nya disini

Untuk memakai Websharing :
  1. Koneksikan PC/Laptop dan device Android kamu ke jaringan internet / WiFi yang sama
  2. Hidupkan aplikasi Websharing di device Android kamu
  3. Akan ada perintah untuk masuk ke alamat tertentu dan menuliskan passworddi browser PC/Laptop (contoh: http://192.168.1.136:2112/ Password: d4j68)
  4. Tulis Alamat yang muncul di aplikasi Websharing di browser PC/Laptop dan tuliskan Password-nya
  5. Aplikasi siap digunakan.


 Selamat Mencoba.

Friday, September 27, 2013

Backup Konfigurasi Mikrotik Secara Otomatis


Jika pada artikel yang tempo lalu kita telah belajar cara untuk membackup konfigurasi Mikrotik, maka pada artikel kali ini saya akan memberikan sedikit trik untuk membackup konfigurasi router Mikrotik kalian secara otomatis. Trik ini merupakan salah satu bentuk pengamanan yang wajib dilakukan oleh kalian. Karena dengan melakukan proses backup secara rutin seperti ini, kalian dapat meminimalisir resiko yang mungkin terjadi ketika ada sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya perangkat kalian tiba-tiba rusak atau tidak sengaja salah konfigurasi. Jika kalian tidak menggunakan trik backup secara otomatis seperti ini, takutnya kalian lupa (biasanya sih malas :p) melakukan backup konfigurasi terbaru router kalian. Setelah itu Kalian baru sadar bahwa kalian terakhir membackup router kalian sudah 2 bulan yang lalu. Parahnya lagi kalian ternyata baru saja melakukan banyak konfigurasi baru seminggu yang lalu. Sehingga apa yang terjadi? Ketika kalian merestore backup-an kalian dengan file backup yang 2 bulan yang lalau itu, konfigurasi terbaru yang kalian lakukan seminggu yang lalu tidak akan muncul.

Oleh karena itu sebaiknya backup konfigurasi Mikrotik ini dilakukan secara otomatis saja. Sehingga kalian tidak perlu lagi melakukan backup secara manual. Backup-an konfigurasi Mikrotik kalian pun akan selalu up-to-date.

Sekarang bagaimanakah caranya? Yuk langsung saja kita praktekkan cara Backup Konfigurasi Mikrotik Secara Otomatis.

1. Bukalah Mikrotik kalian dengan menggunakan winbox. Kemudian buka menu New Terminal, dan ketikkan perintah berikut ini untuk membuat script yang berisi perintah untuk melakukan backup konfigurasi :

> system script add name=backup source="/system backup save name=backup.router"

Perhatikan pada bagian name, itu adalah nama file backup yang akan muncul. Silahkan kalian ganti sesuai selera kalian jika kalian mau.

2. Setelah itu buatlah penjadwalan agar script tersebut dapat dijalankan pada waktu yang telah kalian tentukan. Misalnya disini saya ingin membuat agar Mikrotik melakukan backup otomatis seminggu sekali setiap hari minggu pada jam 00.00. Maka perintahnya adalah sebagai berikut :

> system scheduler add name="backup otomatis" start-date=sep/29/2013 start time=00:00:00 interval=7d00:00:00 on-event=backup

Perhatikan pada bagian start-date, itu adalah tanggal dimulainya script ini. Karena saya ingin script ini jalannya setiap hari minggu, maka start-date yang saya berikan adalah hari minggu yang jatuh tepat pada tanggal 29 September. Kemudian bagian interval adalah yang menandakan jeda script ini, dimana 7d disana artinya setiap 7 hari alias seminggu. Kenapa? Saya tadi menginginkan kalau script ini akan berjalan setiap seminggu bukan? Itulah sebabnya.

Nah, Jika kalian menginginkan hari dan tanggal yang lain, silahkan sesuaikan saja ya.

3. Untuk melihat apakah konfigurasi yang kalian masukkan sudah benar, silahkan ketikkan perintah berikut ini :

system scheduler print

4. Nantinya setiap hari minggu jam 00:00 maka router mikrotik saya akan otomatis melakukan backup dimana nama konfigurasinya adalah backup.router yang dapat kalian lihat pada menu Files.

Semoga bermanfaat :)

Backup Konfigurasi Mikrotik Secara Otomatis


Jika pada artikel yang tempo lalu kita telah belajar cara untuk membackup konfigurasi Mikrotik, maka pada artikel kali ini saya akan memberikan sedikit trik untuk membackup konfigurasi router Mikrotik kalian secara otomatis. Trik ini merupakan salah satu bentuk pengamanan yang wajib dilakukan oleh kalian. Karena dengan melakukan proses backup secara rutin seperti ini, kalian dapat meminimalisir resiko yang mungkin terjadi ketika ada sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya perangkat kalian tiba-tiba rusak atau tidak sengaja salah konfigurasi. Jika kalian tidak menggunakan trik backup secara otomatis seperti ini, takutnya kalian lupa (biasanya sih malas :p) melakukan backup konfigurasi terbaru router kalian. Setelah itu Kalian baru sadar bahwa kalian terakhir membackup router kalian sudah 2 bulan yang lalu. Parahnya lagi kalian ternyata baru saja melakukan banyak konfigurasi baru seminggu yang lalu. Sehingga apa yang terjadi? Ketika kalian merestore backup-an kalian dengan file backup yang 2 bulan yang lalau itu, konfigurasi terbaru yang kalian lakukan seminggu yang lalu tidak akan muncul.

Oleh karena itu sebaiknya backup konfigurasi Mikrotik ini dilakukan secara otomatis saja. Sehingga kalian tidak perlu lagi melakukan backup secara manual. Backup-an konfigurasi Mikrotik kalian pun akan selalu up-to-date.

Sekarang bagaimanakah caranya? Yuk langsung saja kita praktekkan cara Backup Konfigurasi Mikrotik Secara Otomatis.

1. Bukalah Mikrotik kalian dengan menggunakan winbox. Kemudian buka menu New Terminal, dan ketikkan perintah berikut ini untuk membuat script yang berisi perintah untuk melakukan backup konfigurasi :

> system script add name=backup source="/system backup save name=backup.router"

Perhatikan pada bagian name, itu adalah nama file backup yang akan muncul. Silahkan kalian ganti sesuai selera kalian jika kalian mau.

2. Setelah itu buatlah penjadwalan agar script tersebut dapat dijalankan pada waktu yang telah kalian tentukan. Misalnya disini saya ingin membuat agar Mikrotik melakukan backup otomatis seminggu sekali setiap hari minggu pada jam 00.00. Maka perintahnya adalah sebagai berikut :

> system scheduler add name="backup otomatis" start-date=sep/29/2013 start time=00:00:00 interval=7d00:00:00 on-event=backup

Perhatikan pada bagian start-date, itu adalah tanggal dimulainya script ini. Karena saya ingin script ini jalannya setiap hari minggu, maka start-date yang saya berikan adalah hari minggu yang jatuh tepat pada tanggal 29 September. Kemudian bagian interval adalah yang menandakan jeda script ini, dimana 7d disana artinya setiap 7 hari alias seminggu. Kenapa? Saya tadi menginginkan kalau script ini akan berjalan setiap seminggu bukan? Itulah sebabnya.

Nah, Jika kalian menginginkan hari dan tanggal yang lain, silahkan sesuaikan saja ya.

3. Untuk melihat apakah konfigurasi yang kalian masukkan sudah benar, silahkan ketikkan perintah berikut ini :

system scheduler print

4. Nantinya setiap hari minggu jam 00:00 maka router mikrotik saya akan otomatis melakukan backup dimana nama konfigurasinya adalah backup.router yang dapat kalian lihat pada menu Files.

Semoga bermanfaat :)

Thursday, September 26, 2013

Installasi Dan Konfigurasi DNS Di Linux (Bind)

Bonjour! Ketemu lagi di blog Tutorial Linux Berbahasa Indonesia. Sebelum postingan ini saya sudah menuliskan hal-hal yang perlu diingat sebelum menuju tahap installasi dan konfigurasi dns. Jika seandainya anda belum membaca penjelasan saya sebelumnya, saya sarankan untuk membacanya pada link dibawah ini :
Oke kita mulai. Aplikasi Server DNS yang cukup populer,  bahkan sudah menjadi aplikasi de facto untuk DNS adalah BIND. Pada saat ini ada 2 versi Bind yang biasanya secara default digunakan oleh distro utama, yaitu Bind versi 8 atau versi 9. Kita akan menggunakan versi Bind terakhir, yaitu Bind versi 9. Untuk melakukan Installasi Bind Versi 9, jalankan perintah dibawah ini :
root@ns: # apt-get update
root@ns: # apt-get install bind9
Dalam membuat konfigurasi untuk bind, ada 2 berkas yang harus selalu diingat yaitu berkas zona dan berkas konfigurasi bind sendiri yaitu named.conf, berkas zona adalah berkas yang berisikan daftar host maupun server DNS subdomain dari domain tertentu, sedangkan berkas named.conf adalah berkas utama konfigurasi bind. Pada Debian dan Ubuntu, berkas named.conf dipecah menjadi 3 berkas yaitu named.conf, named.conf.options, dan named.conf.local.

Dua berkas terakhir, yaitu named.conf dan named.conf.options dan named.conf.local dimasukkan ke dalam berkas konfigurasi utama named.conf melalui direktif include. Pemecahan berkas konfigurasi tersebut ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan manajemen konfigurasi named.conf karena berkas tersebut dipecah sesuai dengan peruntukannya.

Secara default, berkas named.conf hanya berisikan direktif include yang akan memasukkan kedua berkas konfigurasi lainnya. Sedangkan berkas named.conf.options berisikan direktif options. Untuk konfigurasi standar, kedua berkas tersebut biasanya tidak perlu disunting dan dapat langsung digunakan. Hanya berkas konfigurasi yang terakhir, yaitu named.conf.local, yang merupakan berkas berisikan deklarasi zona yang perlu disunting. Berkas ini secara default tidak berisi konfigurasi apapun. Kita akan membahas konfigurasi umum bind dan konfigurasi yang terkait dengan zona.

Berkas named.conf berisikan beberapa direktif. Direktif ini mendefinisikan fungsi yang dimiliki oleh bind. Beberapa direktif yang sering digunakan adalah :

acl  : Mendefinisikan kontrol akses yang dapat digunakan di direktif lain.
control  : Mendefinisikan kontrol terhadap rndc
key  : Mendefinisikan kunci kriptografi yang dapat digunakan untuk mengamankan koneksi DNS seperti TSIG
logging  : Mendefinisikan konfigurasi untuk log
options  : Mendefinisikan konfigurasi global untuk bind
server  : Mendefinisikan konfigurasi untuk server
view     : Bertindak sebagai kontainer untuk direktif zone
zone  : Mendefinisikan konfigurasi untuk domain

ACCESS CONTROL LIST (ACL)
Direktif acl digunakan untuk mendefinisikan nama alias untuk sekelompok alamat IP atau jaringan. ACL lainnya, atau kunci. Nama alias tersebut kemudian digunakan di berkas konfigurasi bind untuk kontrol akses terhadap bind atau terhadap beberapa fungsi tertentu dari bind.

Ketika ACL digunakan di direktif lain, direktif tersebut akan mencocokkan apakah alamat yang melakukan permintaan tersebut cocok dengan alamat yang didefinisikan di ACL. Hal ini memungkinkan ACL digunakan untuk mengontrol siapa yang dapat mengakses fungsi dari direktif tersebut. Sebagai contoh, untuk membatasi hanya jaringan lokal yang dapat mengakses view lokal maka dibuat ACL lokal untuk mendefinisikan alamat IP jaringan lokal. ACL dideklarasikan dengan pernyataan acl sebagai berikut :

acl "lokal" {
            10.10.1.0/24;
            10.10.8.0/24;
};

Pernyataan diatas mendefinisikan ACL dengan nama "lokal" yang merupakan kumpulan alamat jaringan 10.10.1.0/24 dan 10.10.8.0/24. Untuk membuat negasi, dapat digunakan tanda ! (tanda seru). Sebagai contoh ACL dibawah akan cocok dengan seluruh alamat subnet 10.10.1.0/24 kecuali IP 10.10.1.1

acl "negasi" {
     ! 10.10.1.1, 10.10.1.0/24;
};

Oke teman-teman, karena seperinya saya ingin membagikan pengetahuan saya sebaik mungkin, maka penjelasan mengenai bind ini akan terpecah menjadi beberapa artikel, dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga saya :) Tapi jangan khawatir, saya akan segera melanjutkan mengenai installasi dan konfigurasi dns di linux (bind).

Salam penguin! :)

Installasi Dan Konfigurasi DNS Di Linux (Bind)

Bonjour! Ketemu lagi di blog Tutorial Linux Berbahasa Indonesia. Sebelum postingan ini saya sudah menuliskan hal-hal yang perlu diingat sebelum menuju tahap installasi dan konfigurasi dns. Jika seandainya anda belum membaca penjelasan saya sebelumnya, saya sarankan untuk membacanya pada link dibawah ini :
Oke kita mulai. Aplikasi Server DNS yang cukup populer,  bahkan sudah menjadi aplikasi de facto untuk DNS adalah BIND. Pada saat ini ada 2 versi Bind yang biasanya secara default digunakan oleh distro utama, yaitu Bind versi 8 atau versi 9. Kita akan menggunakan versi Bind terakhir, yaitu Bind versi 9. Untuk melakukan Installasi Bind Versi 9, jalankan perintah dibawah ini :
root@ns: # apt-get update
root@ns: # apt-get install bind9
Dalam membuat konfigurasi untuk bind, ada 2 berkas yang harus selalu diingat yaitu berkas zona dan berkas konfigurasi bind sendiri yaitu named.conf, berkas zona adalah berkas yang berisikan daftar host maupun server DNS subdomain dari domain tertentu, sedangkan berkas named.conf adalah berkas utama konfigurasi bind. Pada Debian dan Ubuntu, berkas named.conf dipecah menjadi 3 berkas yaitu named.conf, named.conf.options, dan named.conf.local.

Dua berkas terakhir, yaitu named.conf dan named.conf.options dan named.conf.local dimasukkan ke dalam berkas konfigurasi utama named.conf melalui direktif include. Pemecahan berkas konfigurasi tersebut ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan manajemen konfigurasi named.conf karena berkas tersebut dipecah sesuai dengan peruntukannya.

Secara default, berkas named.conf hanya berisikan direktif include yang akan memasukkan kedua berkas konfigurasi lainnya. Sedangkan berkas named.conf.options berisikan direktif options. Untuk konfigurasi standar, kedua berkas tersebut biasanya tidak perlu disunting dan dapat langsung digunakan. Hanya berkas konfigurasi yang terakhir, yaitu named.conf.local, yang merupakan berkas berisikan deklarasi zona yang perlu disunting. Berkas ini secara default tidak berisi konfigurasi apapun. Kita akan membahas konfigurasi umum bind dan konfigurasi yang terkait dengan zona.

Berkas named.conf berisikan beberapa direktif. Direktif ini mendefinisikan fungsi yang dimiliki oleh bind. Beberapa direktif yang sering digunakan adalah :

acl  : Mendefinisikan kontrol akses yang dapat digunakan di direktif lain.
control  : Mendefinisikan kontrol terhadap rndc
key  : Mendefinisikan kunci kriptografi yang dapat digunakan untuk mengamankan koneksi DNS seperti TSIG
logging  : Mendefinisikan konfigurasi untuk log
options  : Mendefinisikan konfigurasi global untuk bind
server  : Mendefinisikan konfigurasi untuk server
view     : Bertindak sebagai kontainer untuk direktif zone
zone  : Mendefinisikan konfigurasi untuk domain

ACCESS CONTROL LIST (ACL)
Direktif acl digunakan untuk mendefinisikan nama alias untuk sekelompok alamat IP atau jaringan. ACL lainnya, atau kunci. Nama alias tersebut kemudian digunakan di berkas konfigurasi bind untuk kontrol akses terhadap bind atau terhadap beberapa fungsi tertentu dari bind.

Ketika ACL digunakan di direktif lain, direktif tersebut akan mencocokkan apakah alamat yang melakukan permintaan tersebut cocok dengan alamat yang didefinisikan di ACL. Hal ini memungkinkan ACL digunakan untuk mengontrol siapa yang dapat mengakses fungsi dari direktif tersebut. Sebagai contoh, untuk membatasi hanya jaringan lokal yang dapat mengakses view lokal maka dibuat ACL lokal untuk mendefinisikan alamat IP jaringan lokal. ACL dideklarasikan dengan pernyataan acl sebagai berikut :

acl "lokal" {
            10.10.1.0/24;
            10.10.8.0/24;
};

Pernyataan diatas mendefinisikan ACL dengan nama "lokal" yang merupakan kumpulan alamat jaringan 10.10.1.0/24 dan 10.10.8.0/24. Untuk membuat negasi, dapat digunakan tanda ! (tanda seru). Sebagai contoh ACL dibawah akan cocok dengan seluruh alamat subnet 10.10.1.0/24 kecuali IP 10.10.1.1

acl "negasi" {
     ! 10.10.1.1, 10.10.1.0/24;
};

Oke teman-teman, karena seperinya saya ingin membagikan pengetahuan saya sebaik mungkin, maka penjelasan mengenai bind ini akan terpecah menjadi beberapa artikel, dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga saya :) Tapi jangan khawatir, saya akan segera melanjutkan mengenai installasi dan konfigurasi dns di linux (bind).

Salam penguin! :)

Wednesday, September 25, 2013

Ubuntu-Tweak Tools


Ubuntu-Tweak adalah tools yang mirip Ccleaner ( Jika di windows ) , yang digunakan untuk membersihkan cache , chokie, dan lainnya.
Ubuntu tweak juga biasanya di gunakan untuk mensetting grafis dari ubuntu itu sendiri dari mulai font, tema, icon, dll.
Nah, untuk kalian yang membutuhkan tools ini silahkan download installer offline nya DISINI !!
Namun apabila kalian ingin menginstall nya secara

Ubuntu-Tweak Tools


Ubuntu-Tweak adalah tools yang mirip Ccleaner ( Jika di windows ) , yang digunakan untuk membersihkan cache , chokie, dan lainnya.
Ubuntu tweak juga biasanya di gunakan untuk mensetting grafis dari ubuntu itu sendiri dari mulai font, tema, icon, dll.
Nah, untuk kalian yang membutuhkan tools ini silahkan download installer offline nya DISINI !!
Namun apabila kalian ingin menginstall nya secara

Tuesday, September 24, 2013

Tutorial : Memperkecil Ukuran PDF Dengan Ghostscript




PDF, atau Portable Document Format pada saat ini memang menjadi primadona dalam urusan bentuk dokumen, karena selain ringkas dan dapat memuat teks, gambar dan semacamnya, juga mempunyai kemungkinan untuk diberi password. Seringkali ketika kita hendak mengirim dokumen dalam format PDF (mengirim email / lamaran kerja contohnya) pihak penerima membatasi ukuran dokumen yang dapat kita kirim. Hal ini sering membuat frustrasi banyak orang, karena untuk me-resize PDF seringkali harus me-resize dokumen asli / awal nya terlebih dahulu, baru kemudian di konversi ke format PDF, hal ini memakan banyak waktu dan trial-error untuk menyesuaikan ukuran. oleh karena itu kali ini saya akan memberikan tips bagaimana memperkecil ukuran PDF dengan Ghostscript.

Ghostscript merupakan software (dalam hal ini serangkaian perintah, dalam bentuk script) yang merupakan halaman bahasa untuk pendeskripsian PDF. Ya, kegunaannya adalah untuk mendeskripsikan PDF tersebut, yang mempunyai fungsi untuk me-render PDF untuk tampilan visual maupun saat di cetak.

Dalam tutorial ini kita akan memakai script yang sudah dibuat oleh Alfred Klomp, dengan beberapa modifikasi dan variabel tambahan.

Step by Step :
Copy-Pastekan teks dibawah ini kedalam new text document, lalu rename menjadi shrinkpdf.sh (sebenarnya nama apapun tidak masalah)

#!/bin/sh

gs -q -dNOPAUSE -dBATCH -dSAFER \
-sDEVICE=pdfwrite \
-dCompatibilityLevel=1.3 \
-dPDFSETTINGS=/screen \
-dEmbedAllFonts=true \
-dSubsetFonts=true \
-dColorImageDownsampleType=/Bicubic \
-dColorImageResolution=72 \
-dGrayImageDownsampleType=/Bicubic \
-dGrayImageResolution=72 \
-dMonoImageDownsampleType=/Bicubic \
-dMonoImageResolution=72 \
-sOutputFile=out.pdf \
$1


untuk cara memakainya adalah tinggal running di terminal, gunakan perintah :

sh shrinkpdf.sh filepdfmu.pdf

Tunggu sejenak, komputer kamu akan memproses file PDF dan hasilnya dalam folder yang sama dengan file PDF yang kamu resize akan terdapat file out.pdf . Cek hasil dan ukurannya apakah sesuai dengan yang dikehendaki, apabila belum, kamu perlu mengubah beberapa variabel nya.

Variabel yang dapat diubah:

-dCompatibilityLevel=1.3 \ 
ini untuk mengubah kompatibilitas dari versi PDF nya

-dPDFSETTINGS=/screen \
ini untuk menentukan ukuran dpi level. Pilihannya adalah :
-dPDFSETTINGS=/screen   (screen-view-only quality, 72 dpi)
-dPDFSETTINGS=/ebook    (low quality, 150 dpi)
-dPDFSETTINGS=/printer (high quality, 300 dpi)
-dPDFSETTINGS=/prepress (high quality, color, 300 dpi)
-dPDFSETTINGS=/default (hampir identik dengan /screen)

-dColorImageDownsampleType=/Bicubic \
-dColorImageResolution=72 \
-dGrayImageDownsampleType=/Bicubic \
-dGrayImageResolution=72 \
-dMonoImageDownsampleType=/Bicubic \
-dMonoImageResolution=72 \
untuk keterangan diatas adalah untuk metode resampling / rendering / interpolasi yang digunakan dan resolusi output file nya.
Untuk pilihan interpolasi ada Bicubic, Bilinear, Tricubic dan lain-lain.
Untuk ukuran resolusi, mdapat diperkecil angkanya untuk memperoleh hasil yang lebih kecil.
Pilihan opsi / variabel lain yang dapat ditambahkan atau di edit adalah :

-sPAPERSIZE=letter
untuk menentukan ukuran kertas, hampir sama fungsinya dengan opsi resolution. letter, A4, A5, dll.

-dDEVICEWIDTHPOINTS=w -dDEVICEHEIGHTPOINTS=h (point=1/72 inch)
menentukan titik lebar dan panjang
 
-dEmbedAllFonts=true
untuk menentukan pilihan apakah semua font akan di embed atau tidak.true atau false.

-dSubsetFonts=false
pilihan untuk memberikan subset pada Font yang dipakai. true atau false
 
-dFirstPage=pagenumber
-dLastPage=pagenumber
untuk memberi nomor halaman.

-dAutoRotatePages=/PageByPage
-dAutoRotatePages=/All
-dAutoRotatePages=/None
untuk merotasi halaman

-sPDFPassword=password 
untuk memberi password pada file output PDF nya.

Selamat mencoba. 











Tutorial : Memperkecil Ukuran PDF Dengan Ghostscript




PDF, atau Portable Document Format pada saat ini memang menjadi primadona dalam urusan bentuk dokumen, karena selain ringkas dan dapat memuat teks, gambar dan semacamnya, juga mempunyai kemungkinan untuk diberi password. Seringkali ketika kita hendak mengirim dokumen dalam format PDF (mengirim email / lamaran kerja contohnya) pihak penerima membatasi ukuran dokumen yang dapat kita kirim. Hal ini sering membuat frustrasi banyak orang, karena untuk me-resize PDF seringkali harus me-resize dokumen asli / awal nya terlebih dahulu, baru kemudian di konversi ke format PDF, hal ini memakan banyak waktu dan trial-error untuk menyesuaikan ukuran. oleh karena itu kali ini saya akan memberikan tips bagaimana memperkecil ukuran PDF dengan Ghostscript.

Ghostscript merupakan software (dalam hal ini serangkaian perintah, dalam bentuk script) yang merupakan halaman bahasa untuk pendeskripsian PDF. Ya, kegunaannya adalah untuk mendeskripsikan PDF tersebut, yang mempunyai fungsi untuk me-render PDF untuk tampilan visual maupun saat di cetak.

Dalam tutorial ini kita akan memakai script yang sudah dibuat oleh Alfred Klomp, dengan beberapa modifikasi dan variabel tambahan.

Step by Step :
Copy-Pastekan teks dibawah ini kedalam new text document, lalu rename menjadi shrinkpdf.sh (sebenarnya nama apapun tidak masalah)

#!/bin/sh

gs -q -dNOPAUSE -dBATCH -dSAFER \
-sDEVICE=pdfwrite \
-dCompatibilityLevel=1.3 \
-dPDFSETTINGS=/screen \
-dEmbedAllFonts=true \
-dSubsetFonts=true \
-dColorImageDownsampleType=/Bicubic \
-dColorImageResolution=72 \
-dGrayImageDownsampleType=/Bicubic \
-dGrayImageResolution=72 \
-dMonoImageDownsampleType=/Bicubic \
-dMonoImageResolution=72 \
-sOutputFile=out.pdf \
$1


untuk cara memakainya adalah tinggal running di terminal, gunakan perintah :

sh shrinkpdf.sh filepdfmu.pdf

Tunggu sejenak, komputer kamu akan memproses file PDF dan hasilnya dalam folder yang sama dengan file PDF yang kamu resize akan terdapat file out.pdf . Cek hasil dan ukurannya apakah sesuai dengan yang dikehendaki, apabila belum, kamu perlu mengubah beberapa variabel nya.

Variabel yang dapat diubah:

-dCompatibilityLevel=1.3 \ 
ini untuk mengubah kompatibilitas dari versi PDF nya

-dPDFSETTINGS=/screen \
ini untuk menentukan ukuran dpi level. Pilihannya adalah :
-dPDFSETTINGS=/screen   (screen-view-only quality, 72 dpi)
-dPDFSETTINGS=/ebook    (low quality, 150 dpi)
-dPDFSETTINGS=/printer (high quality, 300 dpi)
-dPDFSETTINGS=/prepress (high quality, color, 300 dpi)
-dPDFSETTINGS=/default (hampir identik dengan /screen)

-dColorImageDownsampleType=/Bicubic \
-dColorImageResolution=72 \
-dGrayImageDownsampleType=/Bicubic \
-dGrayImageResolution=72 \
-dMonoImageDownsampleType=/Bicubic \
-dMonoImageResolution=72 \
untuk keterangan diatas adalah untuk metode resampling / rendering / interpolasi yang digunakan dan resolusi output file nya.
Untuk pilihan interpolasi ada Bicubic, Bilinear, Tricubic dan lain-lain.
Untuk ukuran resolusi, mdapat diperkecil angkanya untuk memperoleh hasil yang lebih kecil.
Pilihan opsi / variabel lain yang dapat ditambahkan atau di edit adalah :

-sPAPERSIZE=letter
untuk menentukan ukuran kertas, hampir sama fungsinya dengan opsi resolution. letter, A4, A5, dll.

-dDEVICEWIDTHPOINTS=w -dDEVICEHEIGHTPOINTS=h (point=1/72 inch)
menentukan titik lebar dan panjang
 
-dEmbedAllFonts=true
untuk menentukan pilihan apakah semua font akan di embed atau tidak.true atau false.

-dSubsetFonts=false
pilihan untuk memberikan subset pada Font yang dipakai. true atau false
 
-dFirstPage=pagenumber
-dLastPage=pagenumber
untuk memberi nomor halaman.

-dAutoRotatePages=/PageByPage
-dAutoRotatePages=/All
-dAutoRotatePages=/None
untuk merotasi halaman

-sPDFPassword=password 
untuk memberi password pada file output PDF nya.

Selamat mencoba. 











Perbedaan Action=drop dan Action=reject Mikrotik

Penjelasan perbedaan penggunaan Action=drop dan Action=reject pada Mikrotik akan kita bahas pada artikel berikut ini. Action drop dan reject merupakan dua diantara pilihan Action Filter Firewall pada RouterOS Mikrotik. Keduanya memiliki fungsi yang hampir sama, tapi sebenarnya ada perbedaan mendasarnya.

Penggunaan Action=drop

Jika anda memilih untuk menggunakan opsi Action=drop, maka data yang berasal dari client akan dibuang (drop) oleh router. Hal ini dilakukan secara diam-diam, dengan tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP (Internet Control Message Protocol). Sehingga jika kita mengirimkan pesan ping dari CMD, maka hasilnya adalah Request Timed out (RTO).

Ketika menggunakan opsi Action=drop, maka pada proses ping akan muncul pesan "Request Timed out" seperti gambar berikut ini :

Penggunaan Action=reject

Sedangkan untuk opsi Action=reject, paket data akan dibuang oleh router namun router akan memberikan pesan penolakan paket dengan mengirimkan pesan penolakan ICMP. Anda dapat memilih pesan apa yang akan dikirimkan jika menggunakan opsi reject ini.


Ketika anda mencoba melakukan ping maka hasilnya adalah "Destination net unreachable" sama seperti opsi Reject with sebelumnya, seperti gambar berikut ini :


Demikian artikel pada blog Mikrotik Indonesia tentang Perbedaan Action=drop dan Action=reject Mikrotik. Semoga bermanfaat :)

Perbedaan Action=drop dan Action=reject Mikrotik

Penjelasan perbedaan penggunaan Action=drop dan Action=reject pada Mikrotik akan kita bahas pada artikel berikut ini. Action drop dan reject merupakan dua diantara pilihan Action Filter Firewall pada RouterOS Mikrotik. Keduanya memiliki fungsi yang hampir sama, tapi sebenarnya ada perbedaan mendasarnya.

Penggunaan Action=drop

Jika anda memilih untuk menggunakan opsi Action=drop, maka data yang berasal dari client akan dibuang (drop) oleh router. Hal ini dilakukan secara diam-diam, dengan tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP (Internet Control Message Protocol). Sehingga jika kita mengirimkan pesan ping dari CMD, maka hasilnya adalah Request Timed out (RTO).

Ketika menggunakan opsi Action=drop, maka pada proses ping akan muncul pesan "Request Timed out" seperti gambar berikut ini :

Penggunaan Action=reject

Sedangkan untuk opsi Action=reject, paket data akan dibuang oleh router namun router akan memberikan pesan penolakan paket dengan mengirimkan pesan penolakan ICMP. Anda dapat memilih pesan apa yang akan dikirimkan jika menggunakan opsi reject ini.


Ketika anda mencoba melakukan ping maka hasilnya adalah "Destination net unreachable" sama seperti opsi Reject with sebelumnya, seperti gambar berikut ini :


Demikian artikel pada blog Mikrotik Indonesia tentang Perbedaan Action=drop dan Action=reject Mikrotik. Semoga bermanfaat :)

Temukan Device Yang Hilang Dengan Android Device Manager

Ya benar, kini google memberikan layanan untuk menemukan smartphone ataupun device android kamu yang hilang. Meskipun ini bukan hal yang baru untuk tracking dan menemukan smartphone / device android yang hilang. Seperti yang pernah kita bahas tentang AndroidLost, yang mempunyai fitur yang sedemikian banyaknya. Layanan yang dilakukan oleh google ini lebih simpel dalam hal fitur, namun tetap efektif. Cukup dengan login ke akun google yang dipakai di device android mu dengan menggunakan browser dan menuju ke alamat Android Device Manager , kamu sudah dapat langsung menggunakan fitur yang ada.

Fitur-Fitur dalam Android Device Manager :
1.Map
Fitur ini mutlak pentingnya, karena dengan ini kita dapat mengetahui dimana letak device kita yang hilang.


2. Ring
Dengan Fitur ini kamu dapat membunyikan ringtone sebagai penanda keberadaan device mu.

3. Lock
Fungsinya adalah untuk mengunci smartphone, dengan memberi password pada device / smartphone mu yang hilang

4. Erase
Fungsinya adalah untuk menghapus / Factory Reset data yang ada dalam device / smartphone mu.

Untuk fitur Lock dan Erase memerlukan step untuk mengirim notifikasi dahulu ke device / smartphone android kamu, sebelum kedua fitur tersebut dapat difungsikan.
Jika kamu memiliki beberapa device android yang memakai akun yang sama, kamu tetap dapat menggunakan layanan ini secara simultan, karena device yang ter-registrasi akan berada dalam list. Apabila device / smartphone yang hilang data nya sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan Wi-Fi, maka layanan Android Device Manager akan langsung berfungsi seketika device / smartphone tersebut data nya aktif.


Akhir kata, walaupun fitur yang dimiliki tidak sebanyak AndroidLost, tetapi layanan yang diberikan oleh google ini tetap efektif karena apabila dalam keadaan yang genting, ketika device kamu hilang, kamu tidak perlu untuk menginstall aplikasi tambahan, karena semua cuma memakai akun google yang kamu miliki.
Selamat mencoba.

Temukan Device Yang Hilang Dengan Android Device Manager

Ya benar, kini google memberikan layanan untuk menemukan smartphone ataupun device android kamu yang hilang. Meskipun ini bukan hal yang baru untuk tracking dan menemukan smartphone / device android yang hilang. Seperti yang pernah kita bahas tentang AndroidLost, yang mempunyai fitur yang sedemikian banyaknya. Layanan yang dilakukan oleh google ini lebih simpel dalam hal fitur, namun tetap efektif. Cukup dengan login ke akun google yang dipakai di device android mu dengan menggunakan browser dan menuju ke alamat Android Device Manager , kamu sudah dapat langsung menggunakan fitur yang ada.

Fitur-Fitur dalam Android Device Manager :
1.Map
Fitur ini mutlak pentingnya, karena dengan ini kita dapat mengetahui dimana letak device kita yang hilang.


2. Ring
Dengan Fitur ini kamu dapat membunyikan ringtone sebagai penanda keberadaan device mu.

3. Lock
Fungsinya adalah untuk mengunci smartphone, dengan memberi password pada device / smartphone mu yang hilang

4. Erase
Fungsinya adalah untuk menghapus / Factory Reset data yang ada dalam device / smartphone mu.

Untuk fitur Lock dan Erase memerlukan step untuk mengirim notifikasi dahulu ke device / smartphone android kamu, sebelum kedua fitur tersebut dapat difungsikan.
Jika kamu memiliki beberapa device android yang memakai akun yang sama, kamu tetap dapat menggunakan layanan ini secara simultan, karena device yang ter-registrasi akan berada dalam list. Apabila device / smartphone yang hilang data nya sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan Wi-Fi, maka layanan Android Device Manager akan langsung berfungsi seketika device / smartphone tersebut data nya aktif.


Akhir kata, walaupun fitur yang dimiliki tidak sebanyak AndroidLost, tetapi layanan yang diberikan oleh google ini tetap efektif karena apabila dalam keadaan yang genting, ketika device kamu hilang, kamu tidak perlu untuk menginstall aplikasi tambahan, karena semua cuma memakai akun google yang kamu miliki.
Selamat mencoba.

Penjelasan Chain Mikrotik : Input, Forward, Prerouting, dll

Perbedaan dan penjelasan Chain Mikrotik Input, Output, Forward, Prerouting, dan Postrouting akan dibahas pada artikel di blog Mikrotik Indonesia berikut ini.


forward :

- Digunakan untuk proses paket data yang melewati router, koneksi yang terjadi dari public ke local
atau
- Koneksi yang terjadi dari local ke public
dengan ketentuan tanpa ada proses di dalam router, artinya koneksi tersebut adalah langsung dan hanya numpang lewat di router tidak ada terjadi suatu proses di dalam router.

input :

- Digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik.
atau
- Koneksi yang terjadi dari local menuju router dan berakhir di router
contoh : penggunaan proxy internal (proxy internal kan di dalem router tempatnya)

output :

- Digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface, koneksi yang terjadi dari router menuju public.
atau
- Koneksi yang terjadi dari router menuju local.
artinya koneksi tercipta karena router sendiri yang meminta (kebutuhan router itu, bukan dari local / public), contoh : hasil dari proxy internal mikrotik yang di kirimkan ke client.

prerouting :

Pre routing artinya koneksi yang akan masuk router (gak peduli dari mana/tergantung setting mangle in intercafe nya nanti)
koneksi ini akan di proses di dalam router, bisa proses pembelokan ke proxy external, bisa filtering port, bisa apa aja deh, pokoknya ada proses, nah prerouting itu menandai koneksi sebelum terjadi proses tersebut.

postrouting :

Postrouting adalah koneksi yang akan keluar router setelah terjadi proses di dalam router.

Sumber : 

Penjelasan Chain Mikrotik : Input, Forward, Prerouting, dll

Perbedaan dan penjelasan Chain Mikrotik Input, Output, Forward, Prerouting, dan Postrouting akan dibahas pada artikel di blog Mikrotik Indonesia berikut ini.


forward :

- Digunakan untuk proses paket data yang melewati router, koneksi yang terjadi dari public ke local
atau
- Koneksi yang terjadi dari local ke public
dengan ketentuan tanpa ada proses di dalam router, artinya koneksi tersebut adalah langsung dan hanya numpang lewat di router tidak ada terjadi suatu proses di dalam router.

input :

- Digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik.
atau
- Koneksi yang terjadi dari local menuju router dan berakhir di router
contoh : penggunaan proxy internal (proxy internal kan di dalem router tempatnya)

output :

- Digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface, koneksi yang terjadi dari router menuju public.
atau
- Koneksi yang terjadi dari router menuju local.
artinya koneksi tercipta karena router sendiri yang meminta (kebutuhan router itu, bukan dari local / public), contoh : hasil dari proxy internal mikrotik yang di kirimkan ke client.

prerouting :

Pre routing artinya koneksi yang akan masuk router (gak peduli dari mana/tergantung setting mangle in intercafe nya nanti)
koneksi ini akan di proses di dalam router, bisa proses pembelokan ke proxy external, bisa filtering port, bisa apa aja deh, pokoknya ada proses, nah prerouting itu menandai koneksi sebelum terjadi proses tersebut.

postrouting :

Postrouting adalah koneksi yang akan keluar router setelah terjadi proses di dalam router.

Sumber : 

Monday, September 23, 2013

Ubuntu Builder, Cara Mudah Untuk Buat Sendiri OS-mu



Prolog :
Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang cukup populer yang dibuat oleh Canonical Inc. , disamping karena kemudahan proses instalasi juga karena ketersediaan aplikasi yang cukup melimpah sehingga membuat Sistem Operasi turunan dari Debian ini digemari banyak orang. Akan tetapi Ubuntu yang terus berkembang, membuat beberapa perubahan yang tidak semua penggunanya sreg untuk memakainya, salah satunya perubahan yang adalah Unity dan kontroversi-kontroversi lain yang mengikutinya. Oleh karena itu, kemudian berkembang turunan-turunan dari Ubuntu semisal Xubuntu, Kubuntu, Lubuntu, Linux Mint, dan lainnya.


Ubuntu Builder :
Ubuntu Builder merupakan tool yang dibuat oleh Francesco Muriana yang bertujuan untuk membuat distribusi bikinan kamu sendiri (berdasarkan Ubuntu), yang meliputi arsitektur i386 & amd64 (32-bit & 64-bit). Kamu dapat mendownload, mengekstrak, dan mengkustomisasi "ubuntu" semaumu, tanpa harus memiliki dasar pemrograman tertentu. Menarik bukan :) .
Ubuntu Builder memiliki fungsi yang sama seperti SUSEstudio, akan tetapi tidak seluas SUSEstudio dalam proses kustomisasinya, dengan kata lain Ubuntu Builder ditujukan untuk kalangan yang lebih pemula.

Proses Instalasi :
  • Buka Terminal, atau tekan Alt+Ctrl+T
  • ketik / copy paste perintah berikut :
sudo add-apt-repository ppa:f-muriana/ubuntu-builder
sudo apt-get update
sudo apt-get install ubuntu-builder
  • Buka dash / tekan Alt+F2
  • Pilih / ketik ubuntu builder



Ada cukup banyak pilihan kustomisasi, dari Desktop Environment / Windows Manager, sampai dengan pemberian nama dari OS yang kalian kustomisasi. Selamat berkreasi :) .
 
 
 

Ubuntu Builder, Cara Mudah Untuk Buat Sendiri OS-mu



Prolog :
Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang cukup populer yang dibuat oleh Canonical Inc. , disamping karena kemudahan proses instalasi juga karena ketersediaan aplikasi yang cukup melimpah sehingga membuat Sistem Operasi turunan dari Debian ini digemari banyak orang. Akan tetapi Ubuntu yang terus berkembang, membuat beberapa perubahan yang tidak semua penggunanya sreg untuk memakainya, salah satunya perubahan yang adalah Unity dan kontroversi-kontroversi lain yang mengikutinya. Oleh karena itu, kemudian berkembang turunan-turunan dari Ubuntu semisal Xubuntu, Kubuntu, Lubuntu, Linux Mint, dan lainnya.


Ubuntu Builder :
Ubuntu Builder merupakan tool yang dibuat oleh Francesco Muriana yang bertujuan untuk membuat distribusi bikinan kamu sendiri (berdasarkan Ubuntu), yang meliputi arsitektur i386 & amd64 (32-bit & 64-bit). Kamu dapat mendownload, mengekstrak, dan mengkustomisasi "ubuntu" semaumu, tanpa harus memiliki dasar pemrograman tertentu. Menarik bukan :) .
Ubuntu Builder memiliki fungsi yang sama seperti SUSEstudio, akan tetapi tidak seluas SUSEstudio dalam proses kustomisasinya, dengan kata lain Ubuntu Builder ditujukan untuk kalangan yang lebih pemula.

Proses Instalasi :
  • Buka Terminal, atau tekan Alt+Ctrl+T
  • ketik / copy paste perintah berikut :
sudo add-apt-repository ppa:f-muriana/ubuntu-builder
sudo apt-get update
sudo apt-get install ubuntu-builder
  • Buka dash / tekan Alt+F2
  • Pilih / ketik ubuntu builder



Ada cukup banyak pilihan kustomisasi, dari Desktop Environment / Windows Manager, sampai dengan pemberian nama dari OS yang kalian kustomisasi. Selamat berkreasi :) .
 
 
 

Membuat Pangkat di Excel

pernah melihat seperti ini
ini caranya






Sunday, September 22, 2013

Bongkar Pasang DELL INSPIRON N4030

berawal dari seringnya mati cepat pada laptop ini, maka tanpa disadari ternyata laptop ini perlu pembersihan pada bagian kipas yang tertutupi banyak debu, akhirnya setelah dibersihkan DELL INSPIRON N4030 ini berjalan dengan seksama lagi.
untuk yang mencari drivernya klik disini