Best Artists Of 2012
After a whirlwind of a year for artists old and new, MTV picks the acts that made the biggest mark on 2012.
by MTV News Staff
1. One Direction
2. Taylor Swift
3. Fun.
4. Rihanna
5. 2 Chainz
6. Frank Ocean
7. Carly Rae Jepsen
8. Nicki Minaj
9. Psy
10. Flo Rida
Monday, December 31, 2012
Best Artists of 2012
Thursday, December 27, 2012
Belajar Subnetting dan VLSM dengan IPCalculator
Taukah kalian apa itu Subnetting dan teknik VLSM (Variable-length Subnet Mask) ? Yap, itu adalah teknik-teknik membagi kumpulan ip address atau yang biasa disebut sebagai Network Address, menjadi beberapa subnet agar lebih efisien. Jika kalian yang sering berkecimpung dalam dunia jaringan pastilah tau mengenai hal ini. Kalo emang masih belum tau, silahkan googling aja ya disini dan disini karena saya tidak akan membahas cara-cara melakukan subnetting atau VLSM pada artikel kali ini. hehe
Dulu biasanya kalo saya ingin melakukan teknik subnetting, saya akan melakukan perhitungan secara manual sesuai cara yang diajarkan oleh guru saya. Akan tetapi, cara manual ini memang agak rumit dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk sekali melakukan perhitungan. Sebenernya gapapa sih, lumayan buat ngasah otak juga, dan biar paham juga. Tapi masalahnya iya kalo jumlah jaringannya sedikit, kalo yang dihitung sampai ribuan host? Wah, bisa puyeng kepala -_-
Untungnya di Linux Fedora 17 ada yang namanya aplikasi IPCalculator. Ini adalah aplikasi untuk menentukan ip address dan broadcast untuk masing-masing subnet yang ada. IPCalculator mengambil alamat IP dan netmask dan dikalkulasi untuk mendapatkan hasil broadcast, network, Cisco wildcard mask, dan ketersediaan host.
Tertarik mencoba? Yuk kita install dan praktekkan.
1. Bukalah terminal kemudian ketikkan perintah berikut untuk menginstall IPCalculator di Fedora 17 :
$ sudo yum -y install ipcalculator
2. Setelah aplikasinya terinstall sekarang kita lihat terlebih dahulu contoh-contoh perintah cara penggunaan dari IPCalculator dengan perintah ini :
$ ipcalculator -h
Penjelasannya:
- b : tidak manampilkan nilai binari dari suatu alamat ip.
- s : menampilkan hasil hitung nilai subnet sesuai dengan masukkan jumlah host.
- r : menampilkan network yang ada sesuai range ip yang dimasukkan.
3. Untuk latihan pertama, kita coba untuk melihat keseluruhan informasi baik itu Network Address, Broadcast Address, Class IP tipe keberapa, dan yang lainnya dari Network Address 192.168.1.0/24.
$ ipcalculator 192.168.1.0/24
Maka hasilnya akan muncul seperti ini :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator 192.168.1.0/24
Address: 192.168.1.0 11000000.10101000.00000001. 00000000
Netmask: 255.255.255.0 = 24 11111111.11111111.11111111. 00000000
Wildcard: 0.0.0.255 00000000.00000000.00000000. 11111111
=>
Network: 192.168.1.0/24 11000000.10101000.00000001. 00000000
HostMin: 192.168.1.1 11000000.10101000.00000001. 00000001
HostMax: 192.168.1.254 11000000.10101000.00000001. 11111110
Broadcast: 192.168.1.255 11000000.10101000.00000001. 11111111
Hosts/Net: 254 Class C, Private Internet
Jika kalian tidak ingin memunculkan informasi bilangan binernya, kalian bisa menambahkan opsi -b seperti ini :
$ ipcalculator -b 192.168.1.0/24
Lalu amati hasilnya :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator -b 192.168.1.0/24
Address: 192.168.1.0
Netmask: 255.255.255.0 = 24
Wildcard: 0.0.0.255
=>
Network: 192.168.1.0/24
HostMin: 192.168.1.1
HostMax: 192.168.1.254
Broadcast: 192.168.1.255
Hosts/Net: 254 Class C, Private Internet
3. Nah sekarang adalah bagian yang paling saya suka dari aplikasi IPCalculator ini. Yaitu dapat dengan mudah menghitung ip address dengan menggunakan teknik VLSM. Misalnya, saya ingin membagi Network 192.168.1.0/24 menjadi 3 bagian dengan masing-masing subnet memiliki 50 hosts didalamnya. Maka gunakan perintah seperti ini :
$ ipcalculator -bs 50 50 50 192.168.1.0/24
Lihatlah hasilnya :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator -bs 50 50 50 192.168.1.0/24
Address: 192.168.1.0
Netmask: 255.255.255.0 = 24
Wildcard: 0.0.0.255
=>
Network: 192.168.1.0/24
HostMin: 192.168.1.1
HostMax: 192.168.1.254
Broadcast: 192.168.1.255
Hosts/Net: 254 Class C, Private Internet
1. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 192.168.1.0/26
HostMin: 192.168.1.1
HostMax: 192.168.1.62
Broadcast: 192.168.1.63
Hosts/Net: 62 Class C, Private Internet
2. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 192.168.1.64/26
HostMin: 192.168.1.65
HostMax: 192.168.1.126
Broadcast: 192.168.1.127
Hosts/Net: 62 Class C, Private Internet
3. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 192.168.1.128/26
HostMin: 192.168.1.129
HostMax: 192.168.1.190
Broadcast: 192.168.1.191
Hosts/Net: 62 Class C, Private Internet
Needed size: 192 addresses.
Used network: 192.168.1.0/24
Unused:
192.168.1.192/26
Disitu sudah tertera dengan jelas sekali tiap-tiap subnet memiliki informasi Network Addressnya berapa, range ip address yang dapat digunakan dari berapa sampai berapa, Broadcast Addressnya berapa, dan sebagainya.
Mau coba contoh lain? Baiklah. Sekarang kita akan coba membagi Subnet 172.16.100.0/24 menjadi 6 Subnet dimana kriteria tiap subnet adalah sebagai berikut :
- Subnet 1 = 32 Hosts
- Subnet 2 = 22 Hosts
- Subnet 3 = 13 Hosts
- Subnet 4 = 29 Hosts
- Subnet 5 = 50 Hosts
- Subnet 6 = 5 Hosts
Maka format perintahnya adalah sebagai berikut :
$ ipcalculator -bs 32 22 13 29 50 5 172.16.100.0/24
Kemudian amatilah hasilnya :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator -bs 32 22 13 29 50 5 172.16.100.0/24
Address: 172.16.100.0
Netmask: 255.255.255.0 = 24
Wildcard: 0.0.0.255
=>
Network: 172.16.100.0/24
HostMin: 172.16.100.1
HostMax: 172.16.100.254
Broadcast: 172.16.100.255
Hosts/Net: 254 Class B, Private Internet
1. Requested size: 32 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 172.16.100.0/26
HostMin: 172.16.100.1
HostMax: 172.16.100.62
Broadcast: 172.16.100.63
Hosts/Net: 62 Class B, Private Internet
2. Requested size: 22 hosts
Netmask: 255.255.255.224 = 27
Network: 172.16.100.128/27
HostMin: 172.16.100.129
HostMax: 172.16.100.158
Broadcast: 172.16.100.159
Hosts/Net: 30 Class B, Private Internet
3. Requested size: 13 hosts
Netmask: 255.255.255.240 = 28
Network: 172.16.100.192/28
HostMin: 172.16.100.193
HostMax: 172.16.100.206
Broadcast: 172.16.100.207
Hosts/Net: 14 Class B, Private Internet
4. Requested size: 29 hosts
Netmask: 255.255.255.224 = 27
Network: 172.16.100.160/27
HostMin: 172.16.100.161
HostMax: 172.16.100.190
Broadcast: 172.16.100.191
Hosts/Net: 30 Class B, Private Internet
5. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 172.16.100.64/26
HostMin: 172.16.100.65
HostMax: 172.16.100.126
Broadcast: 172.16.100.127
Hosts/Net: 62 Class B, Private Internet
6. Requested size: 5 hosts
Netmask: 255.255.255.248 = 29
Network: 172.16.100.208/29
HostMin: 172.16.100.209
HostMax: 172.16.100.214
Broadcast: 172.16.100.215
Hosts/Net: 6 Class B, Private Internet
Needed size: 216 addresses.
Used network: 172.16.100.0/24
Unused:
172.16.100.216/29
172.16.100.224/27
Bagaimana? Mudah bukan? Jadi sekarang kalian tidak perlu lagi menghitung secara manual. Percayakan semua pada IPCalculator :D
Semoga bermanfaat :)
SUMBER
Belajar Subnetting dan VLSM dengan IPCalculator
Taukah kalian apa itu Subnetting dan teknik VLSM (Variable-length Subnet Mask) ? Yap, itu adalah teknik-teknik membagi kumpulan ip address atau yang biasa disebut sebagai Network Address, menjadi beberapa subnet agar lebih efisien. Jika kalian yang sering berkecimpung dalam dunia jaringan pastilah tau mengenai hal ini. Kalo emang masih belum tau, silahkan googling aja ya disini dan disini karena saya tidak akan membahas cara-cara melakukan subnetting atau VLSM pada artikel kali ini. hehe
Dulu biasanya kalo saya ingin melakukan teknik subnetting, saya akan melakukan perhitungan secara manual sesuai cara yang diajarkan oleh guru saya. Akan tetapi, cara manual ini memang agak rumit dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk sekali melakukan perhitungan. Sebenernya gapapa sih, lumayan buat ngasah otak juga, dan biar paham juga. Tapi masalahnya iya kalo jumlah jaringannya sedikit, kalo yang dihitung sampai ribuan host? Wah, bisa puyeng kepala -_-
Untungnya di Linux Fedora 17 ada yang namanya aplikasi IPCalculator. Ini adalah aplikasi untuk menentukan ip address dan broadcast untuk masing-masing subnet yang ada. IPCalculator mengambil alamat IP dan netmask dan dikalkulasi untuk mendapatkan hasil broadcast, network, Cisco wildcard mask, dan ketersediaan host.
Tertarik mencoba? Yuk kita install dan praktekkan.
1. Bukalah terminal kemudian ketikkan perintah berikut untuk menginstall IPCalculator di Fedora 17 :
$ sudo yum -y install ipcalculator
2. Setelah aplikasinya terinstall sekarang kita lihat terlebih dahulu contoh-contoh perintah cara penggunaan dari IPCalculator dengan perintah ini :
$ ipcalculator -h
Penjelasannya:
- b : tidak manampilkan nilai binari dari suatu alamat ip.
- s : menampilkan hasil hitung nilai subnet sesuai dengan masukkan jumlah host.
- r : menampilkan network yang ada sesuai range ip yang dimasukkan.
3. Untuk latihan pertama, kita coba untuk melihat keseluruhan informasi baik itu Network Address, Broadcast Address, Class IP tipe keberapa, dan yang lainnya dari Network Address 192.168.1.0/24.
$ ipcalculator 192.168.1.0/24
Maka hasilnya akan muncul seperti ini :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator 192.168.1.0/24
Address: 192.168.1.0 11000000.10101000.00000001. 00000000
Netmask: 255.255.255.0 = 24 11111111.11111111.11111111. 00000000
Wildcard: 0.0.0.255 00000000.00000000.00000000. 11111111
=>
Network: 192.168.1.0/24 11000000.10101000.00000001. 00000000
HostMin: 192.168.1.1 11000000.10101000.00000001. 00000001
HostMax: 192.168.1.254 11000000.10101000.00000001. 11111110
Broadcast: 192.168.1.255 11000000.10101000.00000001. 11111111
Hosts/Net: 254 Class C, Private Internet
Jika kalian tidak ingin memunculkan informasi bilangan binernya, kalian bisa menambahkan opsi -b seperti ini :
$ ipcalculator -b 192.168.1.0/24
Lalu amati hasilnya :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator -b 192.168.1.0/24
Address: 192.168.1.0
Netmask: 255.255.255.0 = 24
Wildcard: 0.0.0.255
=>
Network: 192.168.1.0/24
HostMin: 192.168.1.1
HostMax: 192.168.1.254
Broadcast: 192.168.1.255
Hosts/Net: 254 Class C, Private Internet
3. Nah sekarang adalah bagian yang paling saya suka dari aplikasi IPCalculator ini. Yaitu dapat dengan mudah menghitung ip address dengan menggunakan teknik VLSM. Misalnya, saya ingin membagi Network 192.168.1.0/24 menjadi 3 bagian dengan masing-masing subnet memiliki 50 hosts didalamnya. Maka gunakan perintah seperti ini :
$ ipcalculator -bs 50 50 50 192.168.1.0/24
Lihatlah hasilnya :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator -bs 50 50 50 192.168.1.0/24
Address: 192.168.1.0
Netmask: 255.255.255.0 = 24
Wildcard: 0.0.0.255
=>
Network: 192.168.1.0/24
HostMin: 192.168.1.1
HostMax: 192.168.1.254
Broadcast: 192.168.1.255
Hosts/Net: 254 Class C, Private Internet
1. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 192.168.1.0/26
HostMin: 192.168.1.1
HostMax: 192.168.1.62
Broadcast: 192.168.1.63
Hosts/Net: 62 Class C, Private Internet
2. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 192.168.1.64/26
HostMin: 192.168.1.65
HostMax: 192.168.1.126
Broadcast: 192.168.1.127
Hosts/Net: 62 Class C, Private Internet
3. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 192.168.1.128/26
HostMin: 192.168.1.129
HostMax: 192.168.1.190
Broadcast: 192.168.1.191
Hosts/Net: 62 Class C, Private Internet
Needed size: 192 addresses.
Used network: 192.168.1.0/24
Unused:
192.168.1.192/26
Disitu sudah tertera dengan jelas sekali tiap-tiap subnet memiliki informasi Network Addressnya berapa, range ip address yang dapat digunakan dari berapa sampai berapa, Broadcast Addressnya berapa, dan sebagainya.
Mau coba contoh lain? Baiklah. Sekarang kita akan coba membagi Subnet 172.16.100.0/24 menjadi 6 Subnet dimana kriteria tiap subnet adalah sebagai berikut :
- Subnet 1 = 32 Hosts
- Subnet 2 = 22 Hosts
- Subnet 3 = 13 Hosts
- Subnet 4 = 29 Hosts
- Subnet 5 = 50 Hosts
- Subnet 6 = 5 Hosts
Maka format perintahnya adalah sebagai berikut :
$ ipcalculator -bs 32 22 13 29 50 5 172.16.100.0/24
Kemudian amatilah hasilnya :
[rizal@empol ~]$ ipcalculator -bs 32 22 13 29 50 5 172.16.100.0/24
Address: 172.16.100.0
Netmask: 255.255.255.0 = 24
Wildcard: 0.0.0.255
=>
Network: 172.16.100.0/24
HostMin: 172.16.100.1
HostMax: 172.16.100.254
Broadcast: 172.16.100.255
Hosts/Net: 254 Class B, Private Internet
1. Requested size: 32 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 172.16.100.0/26
HostMin: 172.16.100.1
HostMax: 172.16.100.62
Broadcast: 172.16.100.63
Hosts/Net: 62 Class B, Private Internet
2. Requested size: 22 hosts
Netmask: 255.255.255.224 = 27
Network: 172.16.100.128/27
HostMin: 172.16.100.129
HostMax: 172.16.100.158
Broadcast: 172.16.100.159
Hosts/Net: 30 Class B, Private Internet
3. Requested size: 13 hosts
Netmask: 255.255.255.240 = 28
Network: 172.16.100.192/28
HostMin: 172.16.100.193
HostMax: 172.16.100.206
Broadcast: 172.16.100.207
Hosts/Net: 14 Class B, Private Internet
4. Requested size: 29 hosts
Netmask: 255.255.255.224 = 27
Network: 172.16.100.160/27
HostMin: 172.16.100.161
HostMax: 172.16.100.190
Broadcast: 172.16.100.191
Hosts/Net: 30 Class B, Private Internet
5. Requested size: 50 hosts
Netmask: 255.255.255.192 = 26
Network: 172.16.100.64/26
HostMin: 172.16.100.65
HostMax: 172.16.100.126
Broadcast: 172.16.100.127
Hosts/Net: 62 Class B, Private Internet
6. Requested size: 5 hosts
Netmask: 255.255.255.248 = 29
Network: 172.16.100.208/29
HostMin: 172.16.100.209
HostMax: 172.16.100.214
Broadcast: 172.16.100.215
Hosts/Net: 6 Class B, Private Internet
Needed size: 216 addresses.
Used network: 172.16.100.0/24
Unused:
172.16.100.216/29
172.16.100.224/27
Bagaimana? Mudah bukan? Jadi sekarang kalian tidak perlu lagi menghitung secara manual. Percayakan semua pada IPCalculator :D
Semoga bermanfaat :)
SUMBER
Distro-Distro Linux Buatan Anak Bangsa
Satu yang saya paling suka dari Sistem Operasi GNU/Linux adalah basisnya yang Open Source sehingga kita dapat sesuka kita mengedit, memodifikasi ulang, dan membuatnya ulang sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Linux yang telah dimodifikasi ulang inilah yang seringkali disebut sebagai distro. Dan ternyata dari sekian banyak distro Linux yang ada di dunia, Indonesia juga memiliki banyak distro-distro Linux yang keren lho. Mau tau? Berikut adalah diantaranya :
1. Manux
Salah satu distro Linux yang masih tersembunyi ini dibuat oleh Danyang Bios yang berasal dari Blora, Jawa Tengah. Dengan moto "The good Linux of Java", target pengguna Manux adalah newbie yang tidak ingin repot tetapi ingin belajar Linux. Letak keunggulannya adalah tampilannya yang disesuaikan agar user cepat beradaptasi serta tersedia aplikasi yang banyak. Tertarik mencoba? Silahkan klik disini untuk mendownloadnya.
2. Linux BiasaWae
Distro Linux ini dikembangkan oleh Agus Muhajir sejak tahun 2005. Developer distro ini menekankan untuk memproduksi software sendiri, jadi bukan hanya kofingurasi biasa ataupun penggunaan software luar negeri.
Distro ini dibuat berbasis Ubuntu dengan DE XFCE yang dilengkapi oleh depedencies GNOME dan KDE. Klik disini jika kalian berminat untuk mengunduhnya.
3. Ayu OS
Distro linux ini dibuat berbasis distro PCLinuxOS yang menggunakan DE GNOME dan KDE.
Juga tersedia beragam aplikasi siap pakai sehingga user tidak perlu repot-repot menginstal aplikasi-aplikasi yang dibutuhkannya.
Tapi, sayangnya distro ini seperti distro yang sudah mati karena sudah tidak dikembangkan lagi.
4. Project 2 LTS Metro
Distro Linux ini dibuat oleh Raka Wijaya yang berasal dari Lampung. Metro ini dibuat berbasiskan distro Zorin OS. Ada 3 fitur unggulan dari Distro ini yaitu Desktop yang mudah, stabil, dan memberikan ruang lebih bagi mata kalian karena hanya disediakan satu panel. Klik disini jika kalian berminat mencoba distro ini.
5. Tiny Ubuntu
TinyUbuntu ini berbasis Ubuntu Mini Remix dimana hanya disediakan unuk keperluan pengembalian GRUB saja. Walaupun hanya menggunakan CLI, aplikasi yang disediakan ternya cukup menarik yaitu mpg123 (pemutarmp3), lynx (browser), sakis3g (modem), dll. Tiny Ubuntu sudah pernah saya posting sebelumnya disini.
6. FU2
Distro ini berbasiskan distro Ubuntu 12.04 LTS yang dibuat oleh Faqih Jakha Juantomo. Ia membuat distro ini karena terinspirasi dari kata "terpusat" yang dimana ia harus melakukan survei terlebih dulu sebelum membuatnya. Untuk info-nya silakan klik disini
7. Sundara OS
Distro ini dibuat oleh Rizal Muttaqin berbasiskan distro Ubuntu dengan mengambil beberapa komponen dari Distro Linux lainya. Dengan motto "Linux untuk Anda" distro linux ini memiliki tampilan yang ramah, stabil, super cepat, dan serbaguna serta memiliki dukungan driver yang banyak dan ditambah pula kesediaan aplikasi yang banyak yang menjadikannya LINUX OUT OF THE BOX. Silahkan merujuk ke link ini jika kalian ingin mencoba distro yang satu ini.
8. Kimux
Distro Linux ini dibuat oleh Anas Kasmui yang lagi-lagi berbasis distro Ubuntu. Kimux menyediakan beragam aplikasi pembelajaran mata pelajaran khususnya KIMIA, mungkin ini dimaksudkan supaya proses belajar-mengajar antar guru dan murid semakin mudah. Klik disini jika kalian ingin belajar Kimia dengan Kimux :D
Semoga bermanfaat :)
SUMBER
Distro-Distro Linux Buatan Anak Bangsa
Satu yang saya paling suka dari Sistem Operasi GNU/Linux adalah basisnya yang Open Source sehingga kita dapat sesuka kita mengedit, memodifikasi ulang, dan membuatnya ulang sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Linux yang telah dimodifikasi ulang inilah yang seringkali disebut sebagai distro. Dan ternyata dari sekian banyak distro Linux yang ada di dunia, Indonesia juga memiliki banyak distro-distro Linux yang keren lho. Mau tau? Berikut adalah diantaranya :
1. Manux
Salah satu distro Linux yang masih tersembunyi ini dibuat oleh Danyang Bios yang berasal dari Blora, Jawa Tengah. Dengan moto "The good Linux of Java", target pengguna Manux adalah newbie yang tidak ingin repot tetapi ingin belajar Linux. Letak keunggulannya adalah tampilannya yang disesuaikan agar user cepat beradaptasi serta tersedia aplikasi yang banyak. Tertarik mencoba? Silahkan klik disini untuk mendownloadnya.
2. Linux BiasaWae
Distro Linux ini dikembangkan oleh Agus Muhajir sejak tahun 2005. Developer distro ini menekankan untuk memproduksi software sendiri, jadi bukan hanya kofingurasi biasa ataupun penggunaan software luar negeri.
Distro ini dibuat berbasis Ubuntu dengan DE XFCE yang dilengkapi oleh depedencies GNOME dan KDE. Klik disini jika kalian berminat untuk mengunduhnya.
3. Ayu OS
Distro linux ini dibuat berbasis distro PCLinuxOS yang menggunakan DE GNOME dan KDE.
Juga tersedia beragam aplikasi siap pakai sehingga user tidak perlu repot-repot menginstal aplikasi-aplikasi yang dibutuhkannya.
Tapi, sayangnya distro ini seperti distro yang sudah mati karena sudah tidak dikembangkan lagi.
4. Project 2 LTS Metro
Distro Linux ini dibuat oleh Raka Wijaya yang berasal dari Lampung. Metro ini dibuat berbasiskan distro Zorin OS. Ada 3 fitur unggulan dari Distro ini yaitu Desktop yang mudah, stabil, dan memberikan ruang lebih bagi mata kalian karena hanya disediakan satu panel. Klik disini jika kalian berminat mencoba distro ini.
5. Tiny Ubuntu
TinyUbuntu ini berbasis Ubuntu Mini Remix dimana hanya disediakan unuk keperluan pengembalian GRUB saja. Walaupun hanya menggunakan CLI, aplikasi yang disediakan ternya cukup menarik yaitu mpg123 (pemutarmp3), lynx (browser), sakis3g (modem), dll. Tiny Ubuntu sudah pernah saya posting sebelumnya disini.
6. FU2
Distro ini berbasiskan distro Ubuntu 12.04 LTS yang dibuat oleh Faqih Jakha Juantomo. Ia membuat distro ini karena terinspirasi dari kata "terpusat" yang dimana ia harus melakukan survei terlebih dulu sebelum membuatnya. Untuk info-nya silakan klik disini
7. Sundara OS
Distro ini dibuat oleh Rizal Muttaqin berbasiskan distro Ubuntu dengan mengambil beberapa komponen dari Distro Linux lainya. Dengan motto "Linux untuk Anda" distro linux ini memiliki tampilan yang ramah, stabil, super cepat, dan serbaguna serta memiliki dukungan driver yang banyak dan ditambah pula kesediaan aplikasi yang banyak yang menjadikannya LINUX OUT OF THE BOX. Silahkan merujuk ke link ini jika kalian ingin mencoba distro yang satu ini.
8. Kimux
Distro Linux ini dibuat oleh Anas Kasmui yang lagi-lagi berbasis distro Ubuntu. Kimux menyediakan beragam aplikasi pembelajaran mata pelajaran khususnya KIMIA, mungkin ini dimaksudkan supaya proses belajar-mengajar antar guru dan murid semakin mudah. Klik disini jika kalian ingin belajar Kimia dengan Kimux :D
Semoga bermanfaat :)
SUMBER
Subscribe to:
Posts (Atom)